Yuk belajar arti hidup....,dimulai dari nulis hal pribadi.
TentangQ
Nggak pernah kutemukan lelaki setenang dirimu, sikapmu memberi ketenangan bagiku. Caramu bicara mengajarkanku menghargai orang lain, dan tatapanmu memberi cahaya pada wajahku yang mulai remang karna terhimpit arus dramatika CINTA. Kata-katamu mengajariku untuk lebih dewasa dalam berfikir. Sehingga kutahu, ternyata CINTA yang kurasa selama ini.....SEMU.....,karang ditiup angin, sekejap hilang entah kemana mengikuti bayang-bayang wajahnya.
Aku pertama kali terkena yang namanya CINTA, istilahx pirus merah jambu waktu duduk dibangku SMA.Saat itu aku naksir temanx temanku, dia suka main drum. Aku tahu banyak tentang dia dari temanku itu, soalnya kalo jam istirahat di sekolah, kami ngerumpiin dia dikantin. Aku saat itu betul-betul suka dan pengen macarin dia. Tapi sayang ternyata dia sudah punya pacar. Lalu aku tidak terus putus asa begitu saja, aku coba pedekate dan temanku juga ikut bantuin aku. Awalnya aku pux feeling...,kalo dia juga suka sama aku. Setiap aku lewat depan kelasnya, dia suka curi pandang dari jauh, dan aku pura-pura nggak nyadar gituuuu...... hickhickhick......,tapi belakangan aku tahu N sadar bahwa dia nggak ada perasaan sama sekali terhadapku. N kalo dia suka nyuri pandang ke aku, itu juga cuma penasaran aja, maklum kalo cwok tau ada yang ngepans, apalagi tau tuchH....cweq sampe spekulasi lewat terus depan kelas khan jadi Ge-ER juga. Duhh......,"dissapointed" banget dech. Cinta yang tak berbalas.
No loving a perfect, kalo boleh usul: mencintailah dengan tulus, karna cinta yang sejati tidak membutuhkan syarat apapun. Thats Right?